Tuesday, March 28, 2017

Menulis Blog Seperti Wartawan

Anda suka membaca koran?
Bagian mana yang paling anda sukai dari koran?
Foto-foto artis, cerpen,  iklan,  atau berita?

Pada intinya  koran itu memuat berita.  sedangkan bagian lain hanyalah sebagai pendukung. 
Koran bisa hadir  setiap hari karena perjuangan para kuli tinta yang dengan semangat dan penuh dedikasi,  melakukan investigasi dan mengolah data menjadi berita.
Apa yang anda fikirkan tentang para kuli tinta?  Sebuah nama yang keren bagi para pencari berita. Wartawan,  jurnalis,  nyamuk  pers,  adalah nama-nama unik yang disematkan pada profesi mereka.

Para wartawan menulis berita diregulasi oleh undang- undang informasi.  Mereka tunduk pada peraturan dan kode  jurnalistik.  Para wartawan harus menuliskan berita yang faktual.  Sesuai  fakta dan data di lapangan.  Menyampaikan berita berdasarkan asumsi sambil menunggu kelengkapan data itu boleh.  Tapi menulis berita faktual dengan opini tidak tidak diperkenankan. 
Informasi  apapun  harus tetap berdasarkan data dan fakta yang diperolep berupa foto,  keterangan pelaku,  saksi,  petugas kepolisian,  ataupun fihak rumah sakit.

Tulisan wartawan berita biasanya wujud dalam piramida terbalik.  Yaitu berupa beberapa alinea inti di paragraf awal  atau disebut lead,  dan dan alenia tambahan yang berupa paragraf pendukung pada bagian berikutnya. 

Dengan system tulisan berupa  piramida terbalik maka akan memudahkan pembaca mengetahui  informasi sejak dari awal membaca. Dan mendapatkan tambahan informasi  pendukung ketika melanjutkan membaca.
Tulisan wartawan juga mengandung prinsip 5w+1h.  Yaitu What,  why, where, when, who, dan how.
Berikut ini rinciannya:

1. What-Apa

Ini adalah yang terpenting dari sebuah berita.  Menunjukkan. Materi objek . Pertanyaan berupa What itu  akan menggali informasi sebuah objek yang akan mengerucutkan pembahasan pada kategori dan definisi.
-Apa kejadianya
-Apa maksudnya
-Aoa motifnya
-Apa yang dilakukan
Dan masih banyak lagi materi berita yang bisa digali dengan kata what.
Seorang ilmuwan untuk mengatakan tentang sesuatu dari pertanyaan what akan melakukan riset,  bahkan sampai puluhan tahun agar apa yang ia cari tentang what ini dapat terjawab. Variable  yang dapat dari riset itu dikumpulkan dan dan diolah, lalu muncul sebuah deskripsi dari sebuah kategori.  Untuk memfinalkan semua itu  para ilmuwan harus berdiri di hadapan penguji,  hingga hasil  karyanya tentang what   bisa muncul sebagai sebuah deskripsi. 
Para wartawan akan melakukan pengumpulan data itu dengan investigasi yaitu melakukan penelusuran dan wawancara  dengan semua fihak  yang terkait.

2. Why -Mengapa

Anda masih ingat pada era 90-an ada acara televisi yang menayangkan acara dengan tajuk "mengapa begini mengapa begitu? "
Acara ini untuk ini berisi tentang pengetahuan yang ada di sekitar kita.  Misalnya,  mengapa gula rasanya manis?, mengapa manusia tak memiliki ekor?, mengapa kapal bisa mengapung?  Dan sebagainya.
Pertanyaan ini akan menggali peristiwa lebih dalam mengenai penyebab sebuah peristiwa.
Misalnya pada kasus tabrakan  maut. :
-mengapa bisa terjadi?
-mengapa truck bisa terjungkir?
-mengapa pengendara terlindas?
-mengapa melawan arah?
Ini hanya contoh,  dan masih banyak lagi materi yang  bisa digali dengan pertanyaan why.

3. Where-Di mana

Keterangan tempat berupa nama Negara, propinsi, kota, kabupaten, kecamatan, kelurahan bahkan nama jalan dan nomor rumah sangat penting. Identifikasi ini diperlukan agar para pembaca mengetahui  informasi ini dengan benar.  Sebab terkait dengan identitas dan tempat peristiwa.
Bahkan google  menaruh perhatian khusus mengenai hal ini dengan menciptakan aplikasi bernama google map. Anda ada di mana,  mau ke mana, makan di mana,  temanmu di mana,  daerah mana,  semua akan terjawab dengan menggunakan aplikasi ini.
 Anda akan bisa bernavigasi dengan panduan google map  dalam melakukan sebuah perjalanan.  Hingga bisa mengetahui secara pasti berapa menit waktu yang dibutuhkan untuk menuju ke suatu tempat.

4.Who - Siapa
Eksistensi  subyek berita akan tergali dari pertanyaan ini.  Yang kongklusinya akan terungkap secara jelas  orang - orang yang terlibat di dalamnya.
Dalam kasus korupsi misalnya,  orang yang terlibat korupsi ditengarai dengan tiga hal

-Ada kerugian Negara
- ada yang diuntungkan
-ada penyalahgunaan wewenang. 

Dengan pertanyaan ini akan terkorek secara dalam,  siapa yang sudah menggunakan uang Negara?, siapa yang mendapatkan keuntungan,  siapa pejabat yang menyalahgunakan wewenang?
Dalam proses dengan pertanyaan ini akan muncul semua unsur kelengkapan informasi.  Siapa terdakwanya,  siapa saksinya,  siapa yang menangkapnya,  siapa yang melaporkan,  siapa yang memproses,  dan sebagainya.

5. When-Bilamana/ Kapan
Identitas seseorang pun terikat dengan waktu.  Umurnya diketahui dengan tanggal lahirnya. Dalam menulis peristiwa,  seorang wartawan menuliskan waktu di awal paragraf sebagai keterangan awal , misalnya  kalau di koran akan ditulis pojok kanan atas.  SELASA, 27 SEPTEMBER 2016. Dalam berita online  pun tanggal pengunggahan akan tertulis  di awal paragraf.  Bahkan sebuah komputer  tidak  bisa digunakan untuk aktifitas internet  bila  waktunya tidak disetting secara benar.
Semua aplikasi  melayani penggunanya dengan basis  waktu.  Misalnya kalau kita main di FB,  maka kita bisa melihat akfifitas kita,  dan teman2 kita dari tahun ini dan tahun-tahun yang lalu.
Bahkan seorang hakim akan bertanya kepada para saksi,  "apakah saudara saksi  pada tanggal 15 april  pukul 13.30 benar- benar melihat terdakwa keluar bersama seorang wanita muda dari hotel ini", begitu kira-kira.

How-Bagimana
Di pertanyaan inilah kepiawaian seorang wartawan diuji.  Dengan bertanya bagaimana akan muncul banyak pendapat sebuah peristiwa bisa terjadi.  Memadukan peristiwa dengan asumsi mungkin bisa dilakukan, tapi membuat opini berlebihan akan mwngakibafkan kekacauan informasi.  Mengolah data dengan melakukan manuver dalam memilih  diksi sungguh sangat diperlukan dalan hal ini. 
Informasi yang ditulis secara tumpang tindih tidak akan mendatangkan solusi.  Intinya,  seorang wartawan dituntut  kreatif dan sensitif  dalam menyampaikan sebuah berita, agar tidak menimbulkan kegoncangan opini.
Dengan pertanyaan How,  kompleksifitas  sebuah peristiwa akan mengemuka.  Dalam kasus korupsi misalnya  akan memunculkan berbagai fakta dan peristiwa. 
Misalnya,
-bagaimana dia bisa ditangkap
-bagaimana seorang pejabat tinggi bisa melakukan korupsi?
-bagaimana proses penangkapannya?
-bagaimana mungkin koruptor itu punya simpanan?
-bagaimana istri mudanya bisa tahu?
Ini juga sekedar contoh,  dan di lapangan para wartawan akan melakukan pendalaman dari berbagai aspek,  bahkan dari sesama rekan jurnalis.

Bagaimana para blogger membuat karya seperti wartawan?
Secara umum,  di dasbord blogger sudah ada fasilitas untuk setting  aturan 5W+1H itu.  Tugas berikutnya adalah mengisi blog dengan konten yang berkualitas dan memberikan manfaat.
Terima Kasih sudah membaca,  semoga menginspirasi,  dan jayalah blogger Indonesia. 

2 comments

Artikel kayak gini yg sangat membangun, jd ada tambahan ilmu buat nulis blog lebih rapi & komprehensif


EmoticonEmoticon